Selasa, 31 Januari 2012

SIKAP PARA REMAJA ISLAM TERHADAP GAME ONLINE


SIKAP PARA REMAJA ISLAM TERHADAP GAME ONLINE

Oleh : Rakrian Hartoko
Di tengah gelombang arus modernisasi saat ini, datangnya era modern juga sudah tidak bisa dicegah lagi karena ada yang membawa positif dan ada yang juga membawa negatif. Bagaikan seperti mata pisau yang bisa membantu ibu di dapur berarti bersikap positif tetapi juga bisa membantu perampok untuk membunuh korbannya berarti bersikap negatif. Sekarang ini contoh seperti internet jika dilihat dari kasus-kasus seperti mudahnya mengakses internet sekarang ini dibandingkan pada era orang-orang tua terdahulu memang membawa positif tetapi jika para pemuda-pemuda saat ini dengan mudah mengakses situs-situs yang berbau negatif tanpa ada pengawasan dari orang tua atau tanpa bimbingan orang dewasa maka ini bersifat negatif.
Sekarang ini akses internet dengan mudah serta berkesan memanjakan dan juga membawa malas belajar bagi para pemuda karena dilihat dari saat ini anak-anak atau pemuda, internet bukan lagi untuk browsing situs yang bernilai pendidikan atau lebih khusus ke situs Islami tetapi tidak heran mereka lebih asyik bermain game online. Bagaikan jamur di musim hujan jasa-jasa rental warung internet (warnet) mulai banyak di masyarakat saat karena dahulu warnet yang dijumpai hanya pada Ruko-ruko pinggir jalan tetapi sekarang dengan mudah mulai memasuki ke wilayah-wilayah Perumahan atau pemukiman-pemukiman sekitar rumah. Warnet yang dahulu hanya menyediakan jasa-jasa browsing tetapi sekarang bertambah dengan adanya jasa  game online karena  bisa di lihat dari perkemabngan sekarang ini, tidak mungkin ada anak-anak atau para pemuda yang tidak tertarik dengan game pasti mereka sepakat jika semua pasti akan tertarik dengan game. Jenis-jenis game yang dimainkan dari para anak-anak atau para pemuda dimulai dari game seperti permainan perang, permainan adu strategi, permainan adu keterampilan dan sebagainya. Masing-masing game sudah memiliki tingkatannya masing-maasing, game anak-anak tidak akan dimainkan para remaja begitu juga sebaliknya para remaja tidak akan memainkan game anak-anak.
Berbagai contoh game online yang sering menjadi primadona dan kesukaan para anak-anak dan pemuda sebut saja seperti counter strike, yakni semacam game  yang bertemakan tentang tembak-menembak dan setting tempat berupa keadaan perang yang sesungguhnya karena permainan ini seperti melatih strategi, mengatur situasi peperangan. Dalam game ini seperti seolah-olah dalam keadaan simulasi perang yang sesungguhnya dengan menggunakan senjata-senjata yang ada mirip seperti dunia militer, sebut saja seperti AK47, shotguns, bom nanas dan sebagainya karena dalam permainan ini ada dua tokoh yang bisa dipilih oleh pemainnya seperti polisi dan teroris berikutnya di dalam game ini dituntut untuk tidak individu melainkan kelompok karena dalam game ini haruslah menyelesaikan misi yang sudah disepakati dengan satu kelompoknya. Game online ini biasa anak-anak dan remaja menyebutnya dengan nama CS sesungguhnya sangat diminati sehingga jika sudah mulai game ini akan lupa waktu. Hampir ini mayoritas ruko atau kios warung internet para remaja dan anak-anak pasti memainkannya.
Di dalam warung internet ini sesunggunya para pemuda dan anak-anak bisa berlama-lama disana bermain game online atau browsing hingga waktu berjam-jam, serta sekarang juga dengan mudahnya layanan warung  internet serta pangsa pasar meminta untuk warnet ada yang 24 jam. Belum harga internet sekarang sudah mudah terjangkau dengan ada system paket maksudnya adalah cukup saja membayar Rp 10.000 waktunya bisa 5 jam. Para pemuda bisa menghabiskan malamnya atau semalaman di warnet.   
Bisa dibuktikan jika di warung internet sesungguhnya membuat waktu terbuang dengan sia-sia karena demi bermain game online sehingga waktu sehari semalam habis hanya dengan diluangkan seperti itu. Demi game online tampak pula seperti banyak mendatangkan dzhalim pada diri sendiri, maksudnya adalah jika seperti berlama-lama di depan layar computer sangat kurang menyehatkan mata serta juga dalam hal waktu pula  seharusnya para pemuda dan anak-anak bisa dipergunakan dalam hal yang sangat bermanfaat seperti dalam untuk mencari keridhaan dari Allah SWT.
Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar
Hasil penelitian tentang masalah game online sudah dimuat di majalah-majalah atau surat-surat kabar berikut adalah yang sudah dimuat di majalah Ar-risalah adalah,  yang diungkap tentang game online berikut para peneliti merekrut peserta dari pemirsa acara sains BBC, Bang Goes the Theory. Lebih dari 8.600 orang berusia 18-60 tahun diminta untuk memainkan permainan asah otak online yang dirancang oleh para peneliti untuk meningkatkan memori mereka, pemikiran, dan keterampilan lainnya selama setidaknya 10 menit sehari, tiga kali seminggu. Mereka dibandingkan dengan lebih dari 2.700 orang yang tidak memainkan permainan otak, tetapi menghabiskan jumlah waktu yang sama untuk surfing internet dan menjawab pertanyaan pengetahuan umum. Semua peserta diberi semacam test IQ sebelum dan sesudah percobaan. Para peneliti mengatakan mereka memainkan game asah otak tidak menunjukkan peningkatan apapun dalam tes kecerdasan yang dilakukan. Sebaliknya, mereka yang berselancar di dunia maya menunjukkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.[1]
Melihat fenomena seperti tersebut dalam hal agama Islam juga begitu memperhatikannya, karena hal ini peran pemuda nantinya akan mewariskan dari para ayah-ayah mereka berupa tombak-tombak perjuangan panji Islam. Coba membaca tentang sirah para pemuda-pemuda di zaman Rasulullah SAW yang menggunakan waktunya untuk mengkaji Al-Qur’an, menimba ilmu kepada Rasulullah SAW, membantu kedua orang tua mereka masing-masing, membantu pasukan bala tentara umat Islam untuk berjihad fie sabielillah. Tetapi sekarang sungguh sangat ironi dan miris jika melihat keadaan sekarang apa yang terjadi tidak seperti pemuda-pemuda yang berada di zaman Rasulullah SAW. Di khawarirkan pada satu saat nanti peran pemuda Islam yang tidak mau meneruskan tombak perjuangan panji Islam karena pemuda Islam pada saat itu terbelakang dari umat-umat yang lain. Dalam Hadits Rasulullah SAW bersabda
“ Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya darimana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. Tirmidzi).
Tidak diragukan lagi bahwa para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan kehidupan masyarakat secara umum dan masyarakat kaum muslimin secara khusus, karena jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam yang merekalah akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta menjadi nakhoda ummat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat
Oleh karena itulah para sahabat yang masih muda radiallahu ‘anhum  memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam menyebarkan agama ini baik dari sisi pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan Allah SWT. Diantara mereka ada Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr Ibnul Ash, Muadz bin Jabal, dan Zaid bin Tsabit yang mereka ini telah mengambil dari Nabi berbagai macam ilmu yang bermanfaat, menghafalkannya, dan menyampaikannya kepada ummat sebagai warisan dari Nabi mereka.[2]



[1] “Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar”, Ar-risalah,  no.115, Januari 2011 hal 37
[2] Muhammad Faisal, “ Pemuda Dalam Islam ,“ Lentera Dakwah, 23 Desember 2011

Keprihatinan Islam Terhadap Para Pemuda
              Islam sangat perihatin terhadap generasi muda saat ini jika melihat kemerosotan tajam atas kelakuan penerus-penerusnya, karena saat ini para pemudanya belum bisa membangkitkan dan meneruskan perjuangan agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Berikut beberapa tuntunan  yang Islam ajarkan berupa keterkaitan dengan atas keprihatinan Islam terhadap para pemuda [1]:
1.     Islam menuntunkan setiap lelaki untuk memilih istri yang sholihah yang akan lahir darinya anak-anak yang sholeh yang selanjutnya tumbuh menhadi para pemuda yang baraqah dan berakhlaq Islami. Rasulullah bersabda mengingatkan setiap lelaki yang mau mencari istri, “pilihlah yang baik agamanya, kalau tidak maka celaka kamu”. Jika Allah memberikan rezeki berupa anak-anak dari istri yang sholihah maka dia senagai Ibu akan tegak melaksanakan perannya dalam rumah tangganya dalam hal ini mendidik dan mengarahkan anak-anaknya kepada tuntunan Islam.
2.     Memberikan nama yang baik kepada anak, karena nama yang baik itu juga memiliki makna dan pengaruh yang baik pada akhlaq sang anak, karena dia merupakan lambang dari doa atau harapan orang tua kepada anaknya.
3.     Melaksanakan nasikah/aqiqah untuk anak, karena hukumnya adalah sunnah mu’akkadah dan memiliki pengaruh yang baik kepada anak.
Dalam hal-hal diatas merupakan suatu perkara-perkara yang baik sesuai dengan agama Islam yang selama ini kita anut dan juga merupakan cara Islam kepada para pemuda di awal pertumbuhannya.
4.     Menaruh perhatian yang besar dalam mendidik anak ketika dia sudah memasuki uisa mumayyiz dan sudah mempunyai daya tangkap (paham). Dan telah ada suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah SAW dalam hal ini, bagaimana beliau mengajarkan kepada Anak-anak dan para pemuda dari kalangan sahabat semua perkara keagamaan dari yang paling besar sampai pada perkara yang paling  kecil. Beliau bersabda kepada Ibnu Abbas ketika mengajarkan beberapa perkara aqidah kepadanya,”Hai anak kecil, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkataan: jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Dia berada di depanmu, jika kamu meminta maka minta hanya kepada Allah dan jika kamu meminta pertolongan maka minta pertolongan hanya kepada Allah”. (HR. At-Tirmidzi).
Dan beliau bersabda dalam masalah sholat, “perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena (mereka meninggalkan) nya ketika mereka telah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur”.
            Dan selainnya dari hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Islam menaruh perhatian yang bsar terhadap para pemuda, dan Islam mengawasi serta mengarahkan mereka dalam setiap fase umur mereka yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan daya tangkap masing-masing pemuda.
          Apalagi Rasulullah SAW telah mengabarkan dalam hadits Abu Hurairah, “setiap (anak) yang dilahirkan (pasti) dilahirkan diatas fitrah, kedua orang tuanyalah yang membuat dia Yahudi atau Nashrani atau Majusi”.
          Hadits ini menunjukkan bahwa fitrah setiap anak yang dilahirkan adalah kebaikan, kebenaran, dan diatas nilai-nilai Islam, dan fitrah ini jika dijaga oleh kedua orang tuannya dan mengarahkannya kepada kebaikan maka sang anak pasti akan mengarah kepada jalan-jalan kebaikan. Adapun jika kedua orang tua adalah Yahudi atau Nasrani atau Majusi maka sang anak akan tumbuh diatas agama yang buruk ini yang secara otomatis telah merusak fitrahnya.  Adapun jika orang tuanya adalah muslim yang sholeh, pasti dia akan menjaga fitrah yang mulia ini, yang Allah SWT telah tempatkan ke dalam hati setiap anak, lalu menumbuhkannya, mensucikannya, dan menjaganya.
5.     Allah SWT memerintahkan setiap anak ketika kedua orang tuanya atau salah satunya sudah berusia lanjut agar dia berbuat baik kepada keduanya atau kepada yang masih hidup di antara keduanya, dan agar sang anak mengingat pendidikan kedua orang tuanya kepadanya ketika dia masih kecil. Allah befirman QS. Al-Isra’ : 23-24
23.  Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".



[1] Muhammad Faisal, “ Pemuda Dalam Islam ,“ Lentera Dakwah, 23 Desember 2011

Singkatan Stasiun Kereta Api Di Indonesia


SIKAP PARA REMAJA ISLAM TERHADAP GAME ONLINE

Oleh : Rakrian Hartoko
  Di tengah gelombang arus modernisasi saat ini, datangnya era modern juga sudah tidak bisa dicegah lagi karena ada yang membawa positif dan ada yang juga membawa negatif. Bagaikan seperti mata pisau yang bisa membantu ibu di dapur berarti bersikap positif tetapi juga bisa membantu perampok untuk membunuh korbannya berarti bersikap negatif. Sekarang ini contoh seperti internet jika dilihat dari kasus-kasus seperti mudahnya mengakses internet sekarang ini dibandingkan pada era orang-orang tua terdahulu memang membawa positif tetapi jika para pemuda-pemuda saat ini dengan mudah mengakses situs-situs yang berbau negatif tanpa ada pengawasan dari orang tua atau tanpa bimbingan orang dewasa maka ini bersifat negatif.
Sekarang ini akses internet dengan mudah serta berkesan memanjakan dan juga membawa malas belajar bagi para pemuda karena dilihat dari saat ini anak-anak atau pemuda, internet bukan lagi untuk browsing situs yang bernilai pendidikan atau lebih khusus ke situs Islami tetapi tidak heran mereka lebih asyik bermain game online. Bagaikan jamur di musim hujan jasa-jasa rental warung internet (warnet) mulai banyak di masyarakat saat karena dahulu warnet yang dijumpai hanya pada Ruko-ruko pinggir jalan tetapi sekarang dengan mudah mulai memasuki ke wilayah-wilayah Perumahan atau pemukiman-pemukiman sekitar rumah. Warnet yang dahulu hanya menyediakan jasa-jasa browsing tetapi sekarang bertambah dengan adanya jasa  game online karena  bisa di lihat dari perkemabngan sekarang ini, tidak mungkin ada anak-anak atau para pemuda yang tidak tertarik dengan game pasti mereka sepakat jika semua pasti akan tertarik dengan game. Jenis-jenis game yang dimainkan dari para anak-anak atau para pemuda dimulai dari game seperti permainan perang, permainan adu strategi, permainan adu keterampilan dan sebagainya. Masing-masing game sudah memiliki tingkatannya masing-maasing, game anak-anak tidak akan dimainkan para remaja begitu juga sebaliknya para remaja tidak akan memainkan game anak-anak.
Berbagai contoh game online yang sering menjadi primadona dan kesukaan para anak-anak dan pemuda sebut saja seperti counter strike, yakni semacam game  yang bertemakan tentang tembak-menembak dan setting tempat berupa keadaan perang yang sesungguhnya karena permainan ini seperti melatih strategi, mengatur situasi peperangan. Dalam game ini seperti seolah-olah dalam keadaan simulasi perang yang sesungguhnya dengan menggunakan senjata-senjata yang ada mirip seperti dunia militer, sebut saja seperti AK47, shotguns, bom nanas dan sebagainya karena dalam permainan ini ada dua tokoh yang bisa dipilih oleh pemainnya seperti polisi dan teroris berikutnya di dalam game ini dituntut untuk tidak individu melainkan kelompok karena dalam game ini haruslah menyelesaikan misi yang sudah disepakati dengan satu kelompoknya. Game online ini biasa anak-anak dan remaja menyebutnya dengan nama CS sesungguhnya sangat diminati sehingga jika sudah mulai game ini akan lupa waktu. Hampir ini mayoritas ruko atau kios warung internet para remaja dan anak-anak pasti memainkannya.
Di dalam warung internet ini sesunggunya para pemuda dan anak-anak bisa berlama-lama disana bermain game online atau browsing hingga waktu berjam-jam, serta sekarang juga dengan mudahnya layanan warung  internet serta pangsa pasar meminta untuk warnet ada yang 24 jam. Belum harga internet sekarang sudah mudah terjangkau dengan ada system paket maksudnya adalah cukup saja membayar Rp 10.000 waktunya bisa 5 jam. Para pemuda bisa menghabiskan malamnya atau semalaman di warnet.   
Bisa dibuktikan jika di warung internet sesungguhnya membuat waktu terbuang dengan sia-sia karena demi bermain game online sehingga waktu sehari semalam habis hanya dengan diluangkan seperti itu. Demi game online tampak pula seperti banyak mendatangkan dzhalim pada diri sendiri, maksudnya adalah jika seperti berlama-lama di depan layar computer sangat kurang menyehatkan mata serta juga dalam hal waktu pula  seharusnya para pemuda dan anak-anak bisa dipergunakan dalam hal yang sangat bermanfaat seperti dalam untuk mencari keridhaan dari Allah SWT.
Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar
Hasil penelitian tentang masalah game online sudah dimuat di majalah-majalah atau surat-surat kabar berikut adalah yang sudah dimuat di majalah Ar-risalah adalah,  yang diungkap tentang game online berikut para peneliti merekrut peserta dari pemirsa acara sains BBC, Bang Goes the Theory. Lebih dari 8.600 orang berusia 18-60 tahun diminta untuk memainkan permainan asah otak online yang dirancang oleh para peneliti untuk meningkatkan memori mereka, pemikiran, dan keterampilan lainnya selama setidaknya 10 menit sehari, tiga kali seminggu. Mereka dibandingkan dengan lebih dari 2.700 orang yang tidak memainkan permainan otak, tetapi menghabiskan jumlah waktu yang sama untuk surfing internet dan menjawab pertanyaan pengetahuan umum. Semua peserta diberi semacam test IQ sebelum dan sesudah percobaan. Para peneliti mengatakan mereka memainkan game asah otak tidak menunjukkan peningkatan apapun dalam tes kecerdasan yang dilakukan. Sebaliknya, mereka yang berselancar di dunia maya menunjukkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.[1]
Melihat fenomena seperti tersebut dalam hal agama Islam juga begitu memperhatikannya, karena hal ini peran pemuda nantinya akan mewariskan dari para ayah-ayah mereka berupa tombak-tombak perjuangan panji Islam. Coba membaca tentang sirah para pemuda-pemuda di zaman Rasulullah SAW yang menggunakan waktunya untuk mengkaji Al-Qur’an, menimba ilmu kepada Rasulullah SAW, membantu kedua orang tua mereka masing-masing, membantu pasukan bala tentara umat Islam untuk berjihad fie sabielillah. Tetapi sekarang sungguh sangat ironi dan miris jika melihat keadaan sekarang apa yang terjadi tidak seperti pemuda-pemuda yang berada di zaman Rasulullah SAW. Di khawarirkan pada satu saat nanti peran pemuda Islam yang tidak mau meneruskan tombak perjuangan panji Islam karena pemuda Islam pada saat itu terbelakang dari umat-umat yang lain. Dalam Hadits Rasulullah SAW bersabda
“ Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya darimana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. Tirmidzi).
Tidak diragukan lagi bahwa para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan kehidupan masyarakat secara umum dan masyarakat kaum muslimin secara khusus, karena jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan adab-adab Islam yang merekalah akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam serta menjadi nakhoda ummat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan dunia dan akhirat
Oleh karena itulah para sahabat yang masih muda radiallahu ‘anhum  memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam menyebarkan agama ini baik dari sisi pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan Allah SWT. Diantara mereka ada Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr Ibnul Ash, Muadz bin Jabal, dan Zaid bin Tsabit yang mereka ini telah mengambil dari Nabi berbagai macam ilmu yang bermanfaat, menghafalkannya, dan menyampaikannya kepada ummat sebagai warisan dari Nabi mereka.[2]



[1] “Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar”, Ar-risalah,  no.115, Januari 2011 hal 37
[2] Muhammad Faisal, “ Pemuda Dalam Islam ,“ Lentera Dakwah, 23 Desember 2011

Kamis, 26 Januari 2012

Keuntungan Asyik Bagi Para Pemula Dalam Menulis


Di realita kehidupan sehari-hari saat ini sering dihadapi banyak permasalahan-permasalahan begitu kompleks, seperti tentang kemiskinan, tentang kriminalitas, tentang kepemimipinan pemerintah, lalu tentang isu-isu politik dan sebagainya. Tetapi  salah satu topik yang sekarang masih diangkat dan hangat dibicarakan di media massa adalah tentang isu-isu politik yang berhembus dari para wakil rakyat yang ada di Senayan. .  Berlanjut kembali tentang realita kehidupan sehari-hari sekarang ini yakni seperti permasalahan para ribuan lulusan sarjana yang masih banyak di Indonesia yang menjadi pengangguran, serta jutaan masyarakat produktif juga belum  mendapatkan lapangan pekerjaan atau menganggur, kenapa ini bisa terjadi dan mengapa lapangan pekerjaan  tidak menerima para sarjana dan masyarakat produktif tersebut,  dan jangan dikira ini mengapa terjadi apakah mungkin karena para sarjana dan masyarakat produktif tersebut tidak memiliki kemampuan salah satu bidang ahli tersebut? Ternyata memang benar karena syarat mutlak para perusahaan menginginkan para sarjana dan masyarakat produktif harus memiliki keahlian khusus.    
            Membantu  pemerintah untuk menanggulangi pengangguran sarjana yang kurang dalam memiliki keahlian maka dalam hal ini pasti akan ada jalan keluarnya, salah satunya yakni adalah kegiatan perlahan-lahan yakni dengan membudayakan menulis karena dalam hal ini menulis tersebut sangat mudah dilakukan tanpa harus ada keahlian khusus tetapi mudah sekali teorinya jika belajar dengan serius. Saat ini menulis memang kegiatan yang sangat menyulitkan bagi para pemula  tetapi buat para mahasiswa mungkin sudah terbiasa waktu di kampus saat dosen yang menyuruh mahasiswanya membuat artikel, karya tulis, atau makalah bahkan skripsi itu tidak mungkin plagiat dari tulisan orang. Ternyata dosen-dosen tersebut ada manfaatnya memberikan tugas berupa membuat artikel, karya tulis atau makalah serta biasanya juga diberikan untuk tidak diberi kesempatan mahasiswanya plagiat dari tulisan orang lain, dan juga diberikan batasan untuk mengutip. Manfaatnya diantara lain adalah membuat mahasiswa menjadi bertanggung jawab ilmiah atas pembuatan karyanya seperti karya tulis, artikel, makalah dan sebagainya. Serta mahasiswa juga menambah pembendaharaan kalimat-kalimat yang ilmiah, kalimat khusus, kalimat popular  di dalam penyusunan karya ilmiahnya. Masih ada lagi tentang manfaat asyiknya menulis ilmiah yakni, jika penulis yang sudah mahir maka karya ciptanya pasti akan ditunggu oleh para pembaca setianya sebut saja  tokoh-tokoh nasional negeri ini tulisannya selalu di muat di artikel-artikel surat kabar atau di majalah-majalah nasional. Ternyata belajar dari mereka yang mampu menulis berlembar-lembar judul artikel, berpuluh-puluh judul buku, serta juga karya makalah mereka yang ditulis lalu dibahas dalam seminar. Dahulunya mereka ini memang belum bisa menulis seperti sekarang, tetapi mereka mencoba-coba mengirim tulisan karya mereka ke redaksi surat kabar atau ke majalah dan akhirnya para redaksi suka serta banyak pembaca suka lalu redaksi meminta hasil-hasil tulisannya lalu sebagai imbalannya tulisan tersebut di berikan semacam imbalan. Tidak seperti itu juga jika kemudian dari hasil penulisan tersebut disukai oleh redaksi surat kabar atau majalah, ternyata tidak menutup kemungkinan pihak redaksi meminta penulis untuk bergabung ke surat kabarnya  agar menjadi wartawan di surat kabarnya. Ternyata sudah sangat jelas dengan keahlian bisa menulis saja mendapatkan keuntungan imbalan yang lumayan serta membuat penulisnya mendapatkan pekerjaan seperti kasus diatas.
hanya karena pekerjaan yang ringan ini seorang penulis tidak harus membutuhkan tenaga serta tidak harus ada di luar ruangan atau di dalam ruangan, serta juga tidak terlibat dalam waktu pekerjaan karena penulis bersifat fleksibel.  Cukup dengan dimana saja membawa sebuah note book yang menemaninya. Penulis bisa pergi kemana saja jika berjumpa sesuatu atau mendapatkan inspirasi yang pantas untuk ditulis maka langsung saja diketik dengan notebook karena inspirasi muncul secara tidak sengaja .ketika tidak dipikirkan. Penulis melihat sesuatu peristiwa atau menanggapi pemberitaan sekarang ini dengan mudah jika membawa notebook kemudian duduk yang manis berada di perpustakaan fungsinya untuk menambah hal-hal yang perlu ada refrensinnya dalam tulisannya. Jika sudah selesai terhadap penulisannya maka penulis mengirimkan hasilnya ke redaksi-redaksi dan jika tidak ada  kesalahan dalam penulisan serta tulisan yang sudah disetujui oleh redaksi maka hasil penulisan resebut dimuat lalu bagi penulis mendapatkan imbalan yang cukup lumayan. 

Kamis, 19 Januari 2012

Sapa Penulis


Hanya sekadar menulis-nulis di saat ketika waktu luang saja daripada waktu terbuang sia-sia serta dimanfaatkan yang tidak ada nilai positif, artinya lebih baik saja berlatih dalam pembendaharaan menulis serta juga mencoba mengolah kata-kata yang ada di dalam pikiran lalu segera di tulis. Tujuan berikutnya ingin sekadar berbagi cerita, serta karya-karya dan informasi apa saja serta juga hal-hal yang public harus diketahui.

Selasa, 17 Januari 2012

Terpendam Perasaan

Ingin memiliki hatinya tetapi tak kuasa mengungkapnya
Ingin menyelami samudera ke dalam rinduannya tetapi tak kuasa mendalami hatinya
Ingin melihat bunga yang mekar tetapi tak bisa memberikan sebuah pupuk harapan
ingin melihat mutiara tetapi pudar sudah cahaya putihnya

Terkadang semua hanya bisa dilihat tetapi tidak bisa diungkapkan sepatah dua kata
Jika mungkin ini hanya sebuah belenggu tersirat dalam diri saja
apakah sulit untuk bisa diungkapkannya
Atau mungkin gerak tersirat ini belum mampu memahami olehnya

Bisakah seuntai kata-kata ini membuka isi palung hatinya
Serta mampu jugakah dirinya untuk merasakan
Ya Allah.. yang Maha pembuka mata hati hamba-hamba Mu
Sadarkan hamba ini mencintainya serta mengaguminya sudah sejak lama


Terpendam perasaan ini yang sulit untuk bisa hilang dalam benaknya
Selalu melihatnya dalam impian serta dalam mimpi di malam hari
Membawa angin sejuta menambah kerinduan ternamai oleh cinta

RN
1501112