SIKAP PARA REMAJA ISLAM TERHADAP GAME ONLINE
Oleh : Rakrian Hartoko
Di tengah gelombang arus
modernisasi saat ini, datangnya era modern juga sudah tidak bisa dicegah lagi
karena ada yang membawa positif dan ada yang juga membawa negatif. Bagaikan
seperti mata pisau yang bisa membantu ibu di dapur berarti bersikap positif
tetapi juga bisa membantu perampok untuk membunuh korbannya berarti bersikap
negatif. Sekarang ini contoh seperti internet jika dilihat dari kasus-kasus
seperti mudahnya mengakses internet sekarang ini dibandingkan pada era
orang-orang tua terdahulu memang membawa positif tetapi jika para pemuda-pemuda
saat ini dengan mudah mengakses situs-situs yang berbau negatif tanpa ada
pengawasan dari orang tua atau tanpa bimbingan orang dewasa maka ini bersifat
negatif.
Sekarang
ini akses internet dengan mudah serta berkesan memanjakan dan juga membawa
malas belajar bagi para pemuda karena dilihat dari saat ini anak-anak atau
pemuda, internet bukan lagi untuk browsing situs yang bernilai pendidikan atau
lebih khusus ke situs Islami tetapi tidak heran mereka lebih asyik bermain game
online. Bagaikan jamur di musim hujan jasa-jasa rental warung internet (warnet)
mulai banyak di masyarakat saat karena dahulu warnet yang dijumpai hanya pada
Ruko-ruko pinggir jalan tetapi sekarang dengan mudah mulai memasuki ke
wilayah-wilayah Perumahan atau pemukiman-pemukiman sekitar rumah. Warnet yang
dahulu hanya menyediakan jasa-jasa browsing tetapi sekarang bertambah dengan
adanya jasa game online karena bisa di lihat dari perkemabngan sekarang ini,
tidak mungkin ada anak-anak atau para pemuda yang tidak tertarik dengan game
pasti mereka sepakat jika semua pasti akan tertarik dengan game. Jenis-jenis
game yang dimainkan dari para anak-anak atau para pemuda dimulai dari game
seperti permainan perang, permainan adu strategi, permainan adu keterampilan
dan sebagainya. Masing-masing game sudah memiliki tingkatannya masing-maasing,
game anak-anak tidak akan dimainkan para remaja begitu juga sebaliknya para remaja
tidak akan memainkan game anak-anak.
Berbagai
contoh game online yang sering menjadi primadona dan kesukaan para anak-anak
dan pemuda sebut saja seperti counter strike,
yakni semacam game yang bertemakan tentang tembak-menembak dan
setting tempat berupa keadaan perang yang sesungguhnya karena permainan ini
seperti melatih strategi, mengatur situasi peperangan. Dalam game ini seperti seolah-olah
dalam keadaan simulasi perang yang sesungguhnya dengan menggunakan
senjata-senjata yang ada mirip seperti dunia militer, sebut saja seperti AK47,
shotguns, bom nanas dan sebagainya karena dalam permainan ini ada dua tokoh
yang bisa dipilih oleh pemainnya seperti polisi dan teroris berikutnya di dalam
game ini dituntut untuk tidak individu melainkan kelompok karena dalam game ini
haruslah menyelesaikan misi yang sudah disepakati dengan satu kelompoknya. Game
online ini biasa anak-anak dan remaja menyebutnya dengan nama CS sesungguhnya sangat
diminati sehingga jika sudah mulai game ini akan lupa waktu. Hampir ini
mayoritas ruko atau kios warung internet para remaja dan anak-anak pasti memainkannya.
Di
dalam warung internet ini sesunggunya para pemuda dan anak-anak bisa
berlama-lama disana bermain game online atau browsing hingga waktu berjam-jam, serta
sekarang juga dengan mudahnya layanan warung
internet serta pangsa pasar meminta untuk warnet ada yang 24 jam. Belum harga
internet sekarang sudah mudah terjangkau dengan ada system paket maksudnya
adalah cukup saja membayar Rp 10.000 waktunya bisa 5 jam. Para pemuda bisa menghabiskan
malamnya atau semalaman di warnet.
Bisa
dibuktikan jika di warung internet sesungguhnya membuat waktu terbuang dengan sia-sia
karena demi bermain game online sehingga waktu sehari semalam habis hanya
dengan diluangkan seperti itu. Demi game online tampak pula seperti banyak
mendatangkan dzhalim pada diri sendiri, maksudnya adalah jika seperti
berlama-lama di depan layar computer sangat kurang menyehatkan mata serta juga
dalam hal waktu pula seharusnya para
pemuda dan anak-anak bisa dipergunakan dalam hal yang sangat bermanfaat seperti
dalam untuk mencari keridhaan dari Allah SWT.
Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar
Hasil penelitian tentang
masalah game online sudah dimuat di majalah-majalah atau surat-surat kabar
berikut adalah yang sudah dimuat di majalah Ar-risalah adalah, yang diungkap tentang game online berikut
para peneliti merekrut peserta dari pemirsa acara sains BBC, Bang Goes the
Theory. Lebih dari 8.600 orang berusia 18-60 tahun diminta untuk memainkan
permainan asah otak online yang dirancang oleh para peneliti untuk meningkatkan
memori mereka, pemikiran, dan keterampilan lainnya selama setidaknya 10 menit
sehari, tiga kali seminggu. Mereka dibandingkan dengan lebih dari 2.700 orang
yang tidak memainkan permainan otak, tetapi menghabiskan jumlah waktu yang sama
untuk surfing internet dan menjawab pertanyaan pengetahuan umum. Semua peserta
diberi semacam test IQ sebelum dan sesudah percobaan. Para peneliti mengatakan
mereka memainkan game asah otak tidak menunjukkan peningkatan apapun dalam tes
kecerdasan yang dilakukan. Sebaliknya, mereka yang berselancar di dunia maya
menunjukkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.[1]
Melihat
fenomena seperti tersebut dalam hal agama Islam juga begitu memperhatikannya, karena
hal ini peran pemuda nantinya akan mewariskan dari para ayah-ayah mereka berupa
tombak-tombak perjuangan panji Islam. Coba membaca tentang sirah para
pemuda-pemuda di zaman Rasulullah SAW yang menggunakan waktunya untuk mengkaji
Al-Qur’an, menimba ilmu kepada Rasulullah SAW, membantu kedua orang tua mereka
masing-masing, membantu pasukan bala tentara umat Islam untuk berjihad fie
sabielillah. Tetapi sekarang sungguh sangat ironi dan miris jika melihat
keadaan sekarang apa yang terjadi tidak seperti pemuda-pemuda yang berada di
zaman Rasulullah SAW. Di khawarirkan pada satu saat nanti peran pemuda Islam
yang tidak mau meneruskan tombak perjuangan panji Islam karena pemuda Islam
pada saat itu terbelakang dari umat-umat yang lain. Dalam Hadits Rasulullah SAW
bersabda
“
Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai
dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang
masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya darimana dia mendapatkannya
dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”.
(HR. Tirmidzi).
Tidak
diragukan lagi bahwa para pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam
tatanan kehidupan masyarakat secara umum dan masyarakat kaum muslimin secara
khusus, karena jika mereka adalah para pemuda yang baik dan terdidik dengan
adab-adab Islam yang merekalah akan menyebarkan dan mendakwahkan kebaikan Islam
serta menjadi nakhoda ummat ini yang akan mengantarkan mereka kepada kebaikan
dunia dan akhirat
Oleh karena itulah para sahabat yang
masih muda radiallahu ‘anhum memiliki
andil dan peran yang sangat besar dalam menyebarkan agama ini baik dari sisi
pengajaran maupun dari sisi berjihad di jalan Allah SWT. Diantara mereka ada
Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr Ibnul Ash, Muadz bin
Jabal, dan Zaid bin Tsabit yang mereka ini telah mengambil dari Nabi berbagai
macam ilmu yang bermanfaat, menghafalkannya, dan menyampaikannya kepada ummat
sebagai warisan dari Nabi mereka.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar